Memiliki tubuh yang sehat dan berat badan ideal merupakan impian setiap orang. Namun jika salah memilih diet, justru dapat beresiko menderita gangguan kesehatan berbahaya. Nah, agar tak keliru menjalankan pola makan yang sehat, ketahui apa saja diet terbaik di tahun 2015 menurut panel ahli kesehatan di AS.
Diet yang sehat adalah diet yang mudah diikuti, tak membuat tubuh kekurangan nutrisi, aman, efektif untuk penurunan berat badan jangka panjang, serta mencegah penyakit diabetes dan jantung.
1. Diet Dash
Diet ini dikembangkan dengan tujuan untuk mengatasi masalah tekanan darah tinggi. Tapi diet ini hampir selalu menjadi diet terbaik pilihan para ahli. Ini dikarenakan diet DASH memiliki kelengkapan gizi , keamanan untuk dikonsumsi, dan mampu mengendalikan diabetes, serta perananya dalam menjaga kesehatan jantung.
2. Diet TLC
Therapeutic Lifestyle Changes atau biasa disingkat TLC merupakan rencana menu diet padat yang disusun oleh National Institutes of Health. Diet ini tidak memiliki kelemahan, dan hal yang paling spesial dari diet ini adalah sangat baik bagi kesehatan jantung dan pembuluh darah. Diet ini sangat sehat, lengkap, dan aman. Pendekatan pada diet ini lebih pada dikerjakan diri sendiri, berbeda dengan diet komersial lain yang biasanya kita tinggal membayar paketnya.
3. Diet Mayo Clinic
Diet ini menekankan bagaimana cara untuk membuat kebiasaan mengasup makanan sehat menjadi sebuah pola hidup jangka panjang. Diet ini mendapat peringkat yang cukup tinggi, dikarenakan nutrisinya lengkap, aman, dan mampu melawan diabetes. hal lain yang ditemukan mengenai diet ini yaitu, cukup efektif dalam penurunan berat badan.
4. Diet Mediteranian
Dengan mengutamakan penggunaan buah-buahan dan sayuran, minyak zaitun, ikan, dan beberapa jenis makanan sehat lainnya, diet Mediterranean ini amat sangat sehat. Dan menurut penilaian beberapa ahli, diet ini sangat memberikan hal yang positif.
5. Weight Watchers Diet
Weight Watchers merupakan diet yang efektif untuk membantu menyingkirkan kelebihan berat badan. Metode utama dari diet ini adalah menghitung setiap kalori dari makanan. Diluncurkan pada November 2010, diet ini menyebutkan setiap jenis makanan memiliki poin nilai berdasarkan kandungan protein, karbohidrat, lemak, dan seratnya. Walau bisa memberikan penurunan berat badan cukup cepat, tapi diet ini termasuk aman. Kekurangannya adalah kita harus teliti menghitung kalorinya.
6. Volumetrics Diet
Volumetrics mengungguli pesaingnya dalam banyak kategori. Pada dasarnya diet ini berasal dari ide bahwa kebanyakan orang makan makanan dalam jumlah yang sama setiap harinya tanpa menghitung kalorinya. Padahal beberapa makanan memiliki kepadatan energi berbeda dengan yang lain. Dengan diet ini makanan dengan kepadatan rendah (ini berarti rendah kalori tapi volumenya tinggi) bisa membuat kita lebih kenyang dan bisa menurunkan berat badan. Sayur dan buah adalah pilihan terbaik. Karena itu diet ini dinyatakan aman dan bisa mencegah penyakit.
8. Biggest Loser Diet
Diet Biggest Loser menerima nilai tinggi dalam perihal penurunan berat badan dalam jangka waktu yang pendek. Diet yang diadopsi para peserta reality show penurunan berat badan ini menganjurkan kita untuk mengonsumsi makanan sehat selama 6 minggu berturut-turut dan juga berolahraga teratur. Makanan tentu saja diatur yang rendah lemak, serelia ututh, dan sayuran.
9. Diet Ornish
Diet Ornish mendapat reaksi beragam dari para ahli. Di satu sisi, mengenai kandungan gizi, keamanan, dan pengaruhnya yang amat penting bagi kesehatan jantung. Di sisi lain, diet Ornish tidak mudah dilakukan bagi para pelaku diet dikarenakan perlunya membatasi asupan lemak secara ketat.
10. Diet Tradisional Asia
Diet tradisional Asia adalah pilihan diet yang wajar dan sederhana untuk urusan pola makan. Diet ini menempati posisi pertengahan dalam urutan ranking diet tapi para ahli memberikan nilai tinggi dalam hal kandungan gizi dan perihal keamanan. Tetapi diet ini masih meragukan dalam kemampuan untuk menurunkan berat badan baik dalam jangka waktu pendek atau panjang. Pada dasarnya diet ini mengajarkan kita untuk mengonsumsi makanan rendah lemak, makan nasi dan sayuran, serta sangat sedikit daging merah tapi memperbanyak ikan.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar