1. Sulfonilurea

Kelompok obat ini mencakup asetoheksamida, klorpropamida, glibenklamida, gliklazida, tolzamida, tolbutamida, dan lain-lain. Obat-obatan ini berbeda satu sama lain terutama dalam hal durasi aksi dan dosis yang dianjurkan setiap hari. Sebagai contoh, tolbutamida memiliki efek jangka pendek dan perlu diberikan 2-3 kali sehari. Klorpropamida bisa bekerja sampai tiga hari dan aksinya dapat terakumulasi sampai pada tingkat yang parah jika diberikan setiap hari. Glibenklamida cocok untuk diberikan sekali sehari pada pagi hari.

Sulfonilurea adalah obat-obatan pilihan pertama yang diberikan bagi pengelolaan diabetes yang tidak tergantung pada insulin. Obat ini merangsang pelepasan insulin oleh sel-sel beta dari pulau-pulau Langerhans di dalam pankreas. Namun obat ini tidak merangsang produksi insulin.

Ada sedikit efek samping dari obat-obatan ini dan biasanya ringan. Efek samping yang paling umum adalah rasa tidak nyaman di perut dan diare. Beberapa orang mungkin mengalami ruam pada kulit. Klorpropamida pernah dilaporkan memengaruhi hati dan karenanya bisa menyebabkan jaundice (warna kekuningan pada kulit dan bagian putih mata). Jika dosisnya berlebihan, obat-obatan semacam klorpropamida dan glibenklamida bisa menyebabkan penurunan gula darah yang berlebihan.

Sulfonilurea biasanya direkomendasikan 30 menit sebelum makan untuk mendapatkan hasil yang terbaik.

2. Biguanida

Sebuah contoh dari kelompok obat-obatan ini adalah Metformin. Obat ini menurunkan penyerapan karbohidrat dan memajukan oksidasi karbohidrat di dalam jaringan. Oksidasi adalah proses dimana kandungan oksigen pada suatu seyawa kimia meningkat. Biguanida juga mengurangi pengubahan lemak dan protein menjadi glukosa di dalam hati.

Biguanida umumnya menghasilkan rasa tidak enak, pahit, atau seperti logam pada lidah, menghilangkan selera makan, rasa mual, dan rasa tidak nyaman pada perut. Anda dapat mengurangi efek-efek samping ini dengan meminum obat ini bersama atau tepat sebelum makan. Biguanida juga bisa menyebabkan rasa tidak bersemangat, rasa lemah pada otot, dan penurunan berat badan yang berlebihan pada sebagian orang. Obat ini biasanya tidak dianjurkan jika Anda mengidap penyakit jantung, hati atau ginjal.

Biguanida umumnya direkomendasikan bagi orang yang kegemukan, resisten terhadap insulin, dan memiliki kadar gula darah yang relatif tidak terlalu tinggi. Obat ini diberikan dalam kombinasi dengan sulfonilurea jika sulfonilurea tidak mengendalikan kadar gula darah yang tinggi secara efektif.

3. Inhibitor alfa-glukosida

Sebuah contoh dari kelompok obat-obatan ini adalah akarbose. Obat ini memperlambat penyerapan
karbohidrat dari usus dan biasanya direkomendasikan bagi mereka yang memiliki asupan karbohidrat tinggi. Obat ini juga kadang kala direkomendasikan bagi orang yang kegemukan dan yang tidak menaati diet yang dianjurkan bagi pengidap diabetes.

Akarbose bisa menyebabkan malabsorption (penyerapan yang tidak memadai) jika diberikan dalam dosis tinggi. Juga, obat ini bisa menimbulkan efek samping yang ringan, misalnya meningkatnya gas di dalam perut, rasa masuk angin dan diare.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top