Obat herbal masuk kategori complimentary medicine. Herbal dapat dimanfaatkan untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tertentu, serta untuk mempercepat penyembuhan.

Dianjurkan, obat herbal diminum atau dikonsumsi saat perut kosong, atau bila untuk pengobatan diminum 1-2 jam setelah minum obat dari dokter. Sejumlah buah, sayuran dan tanaman obat dapat dimanfaatkan untuk mencegah, dan mengobati penyakit diabetes tipe 2 (pasien yang belum tergantung insulin). Diantaranya :

1. Pisang (Musa paradisiaca)

Serat dalam pisang dapat mengontrol gula darah, dengan cara memperlambat proses pencernaan dan penyerapan gula sehingga kadar gula naik secara perlahan-lahan. Pisang dapat dimasukkan dalam menu harian/mingguan.

2. Bawang Putih (Allium sativum)

Dikenal dengan “penisilin alami” berkat kandungan zat alisin, sementara kandungan scordimin nya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bawang putih juga bersifat hipoglikemik, yakni menurunkan kadar gula darah. Dianjurkan dikonsumsi setelah direbus, dikukus atau digoreng (jangan dimakan mentah).

3. Buncis (Phaseolus vulgaris)

Sayuran ini dapat dimanfaatkan untuk mencegah diabetes, karena mempunyai sifat hipoglikemik atau menurunkan kadar gula darah. Selain itu buncis memiliki sifat hipokolesterolomik (menurunkan kadar kolesterol) dan hipotrigliseridemik (menurunkan kadar trigliserida).

4. Pare (Momordhica charantia)

Rasanya pahit namun banyak digemari, bisa dimasak tumis dicanmpur tempe atau udang kecil. Sering dicampur dengan sayuran lain dalam gado-gado. Buah pahit yang tanamannya merambat ini, antara lain mengandung zat charantin polypeptide P dan oleonolic acid glosides. Kandungan ini diketahui dapat meningkatkan poduksi sel beta di pankreas, sehingga dapat memicu produksi insulin. Pemanfaatan buah pare, menurut sebuah penelitian, dapat dilakukan dengan cara dibuat jus kemudian diminum dalam keadaan perut kosong.

5. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Buah buruk rupa yang banyak bijinya dan banyak mengandung air ini, dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati daibetes. Zat proxeronine yang dikandungnya diketahui dapat memperbaiki sel-sel beta pankreas yang rusak, serta memperbaiki reseptor insulin yang tidak berfungsi dengan baik.

6. Teh (Camelia sinensis)

Kandungan kafein pada tanaman ini sangat rendah tidak seperti pada kopi, sehingga relatif aman diminum. Justru kandungan lain di dalamnya, yaitu zat xantin dan polifenol, berkhasiat mengatur kadar insulin dalam darah dan mampu meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin. Teh terasa segar diminum saat panas atau dingin, dicampur gula pasir atau gula batu. Untuk pencegahan diabetes, sebaiknya dikonsumsi tanpa gula. Agak sedikit pahit, tapi berkhasiat.

7. Air Putih

Untuk pencegahan diabetes, dan banyak penyakit lain, dianjurkan minum 2-2,5 liter air putih/hari (30 cc/kg berat badan). Banyak minum akan membuat banyak berkemih, sehingga endapan gula darah atau endapan kristal yang dapat membentuk batu ginjal, terbuang ke luar dari tubuh.Obat herbal masuk kategori complimentary medicine. Herbal dapat dimanfaatkan untuk melakukan pencegahan terhadap penyakit tertentu, serta untuk mempercepat penyembuhan.

Dianjurkan, obat herbal diminum atau dikonsumsi saat perut kosong, atau bila untuk pengobatan diminum 1-2 jam setelah minum obat dari dokter. Sejumlah buah, sayuran dan tanaman obat dapat dimanfaatkan untuk mencegah, dan mengobati penyakit diabetes tipe 2 (pasien yang belum tergantung insulin). Diantaranya :

1. Pisang (Musa paradisiaca)

Serat dalam pisang dapat mengontrol gula darah, dengan cara memperlambat proses pencernaan dan penyerapan gula sehingga kadar gula naik secara perlahan-lahan. Pisang dapat dimasukkan dalam menu harian/mingguan.

2. Bawang Putih (Allium sativum)

Dikenal dengan “penisilin alami” berkat kandungan zat alisin, sementara kandungan scordimin nya dapat meningkatkan daya tahan tubuh. Bawang putih juga bersifat hipoglikemik, yakni menurunkan kadar gula darah. Dianjurkan dikonsumsi setelah direbus, dikukus atau digoreng (jangan dimakan mentah).

3. Buncis (Phaseolus vulgaris)

Sayuran ini dapat dimanfaatkan untuk mencegah diabetes, karena mempunyai sifat hipoglikemik atau menurunkan kadar gula darah. Selain itu buncis memiliki sifat hipokolesterolomik (menurunkan kadar kolesterol) dan hipotrigliseridemik (menurunkan kadar trigliserida).

4. Pare (Momordhica charantia)

Rasanya pahit namun banyak digemari, bisa dimasak tumis dicanmpur tempe atau udang kecil. Sering dicampur dengan sayuran lain dalam gado-gado. Buah pahit yang tanamannya merambat ini, antara lain mengandung zat charantin polypeptide P dan oleonolic acid glosides. Kandungan ini diketahui dapat meningkatkan poduksi sel beta di pankreas, sehingga dapat memicu produksi insulin. Pemanfaatan buah pare, menurut sebuah penelitian, dapat dilakukan dengan cara dibuat jus kemudian diminum dalam keadaan perut kosong.

5. Mengkudu (Morinda citrifolia)

Buah buruk rupa yang banyak bijinya dan banyak mengandung air ini, dapat dimanfaatkan untuk mencegah dan mengobati daibetes. Zat proxeronine yang dikandungnya diketahui dapat memperbaiki sel-sel beta pankreas yang rusak, serta memperbaiki reseptor insulin yang tidak berfungsi dengan baik.

6. Teh (Camelia sinensis)

Kandungan kafein pada tanaman ini sangat rendah tidak seperti pada kopi, sehingga relatif aman diminum. Justru kandungan lain di dalamnya, yaitu zat xantin dan polifenol, berkhasiat mengatur kadar insulin dalam darah dan mampu meningkatkan sensitifitas sel terhadap insulin. Teh terasa segar diminum saat panas atau dingin, dicampur gula pasir atau gula batu. Untuk pencegahan diabetes, sebaiknya dikonsumsi tanpa gula. Agak sedikit pahit, tapi berkhasiat.

7. Air Putih

Untuk pencegahan diabetes, dan banyak penyakit lain, dianjurkan minum 2-2,5 liter air putih/hari (30 cc/kg berat badan). Banyak minum akan membuat banyak berkemih, sehingga endapan gula darah atau endapan kristal yang dapat membentuk batu ginjal, terbuang ke luar dari tubuh.

0 komentar:

Posting Komentar

 
Top