Penelitian terbaru yang dilakukan pada 3205 wanita dan 2227 pria usia 35-65 tahun di Stockholm Diabetes Prevention Program menunjukkan bahwa beban pekerjaan yang tinggi dan menyebabkan stres berpengaruh terhadap terjadinya penyakit diabetes melitus tipe 2. Bahkan, risiko terjadinya diabetes tipe 2 meningkat pada wanita lebih tinggi daripada pada pria.
Penelitian menggunakan metode pengamatan ke masa depan. Pada pengamatan dalam jangka waktu 8-10 tahun, kelompok wanita ternyata lebih rentan mendapatkan diabetes melitus tipe 2. Lebih jauh lagi penelitian ini menemukan bahwa wanita dengan tuntutan pekerjaan tinggi (tidak adanya kebebasan mengambil keputusan dalam bekerja) 2 kali lebih rentan mengidap diabetes melitus tipe 2 ketimbang wanita yang dapat bekerja dengan kebebasan mengambil keputusan dalam pekerjaan.
Stres dalam pekerjaan juga mempengaruhi perkembangan diabetes melitus tipe 2 pada pria, namun tidak sebesar pengaruhnya pada wanita. Bahkan pada pria yang dapat bekerja dengan kebebasan mengambil keputusan, risiko untuk terjadi diabetes melitus tipe 2 menjadi lebih rendah lagi.
Penelitian serupa juga pernah dilakukan untuk meneliti pengaruh stres dalam pekerjaan terhadap meningkatnya risiko penyakit jantung koroner.
Stres dan Diabetes
Ketika seseorang mengalami stres maka sistem saraf pusat simpatis dan axis hipotalamus-pituitari-adrenal teraktivasi. Aktivasi axis hipotalamus-pituitari-adrenal mengakibatkan produksi hormon kortisol yang berlebihan.
Pada kejadian stres terus menerus dalam jangka waktu lama dapat menyebabkan terjadinya peningkatan hormon kortisol yang konstan, terus-menerus dan menyebabkan ketidakseimbangan dalam tubuh. Hal ini dapat menyebabkan terjadinya obesitas, resistensi insulin dan peningkatan profil lipid dalam darah. Bila berlangsung terus maka akan berlanjut menjadi diabetes melitus tipe 2.
Penelitian ini perlu didukung dengan penelitian-penelitian lebih lanjut. Namun, satu yang pasti, para pria dan wanita perlu mewaspadai stres dalam pekerjaan dan tidak adanya kebebasan dalam mengambil keputusan dalam pekerjaan dapat meningkatkan risiko terjadinya diabetes melitus tipe 2.
Langganan:
Posting Komentar (Atom)
0 komentar:
Posting Komentar